Inflasi Mei 2024 Didorong Oleh Kenaikan Harga Beras dan Cabai

by
Mei 2024

lbh-apik.or.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi pada Mei 2024 mencapai 2,84 persen secara tahunan dan mengalami deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan. Kenaikan harga beras menjadi penyebab utama inflasi bulan tersebut.

” Baca Juga: Dubes Inggris untuk Meksiko Jon Benjamin Dipecat “

Perubahan Indeks Harga Konsumen

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) tahunan mengalami kenaikan dari 103,43 menjadi 106,37. Sementara itu, IHK bulanan turun dari 106,40 menjadi 106,37. “Inflasi tahunan terutama terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan peningkatan sebesar 6,18 persen yang memberikan kontribusi sebesar 1,75 persen terhadap inflasi umum,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/3).

Penyumbang Inflasi Tahunan

Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi tahunan pada Mei 2024 antara lain beras, cabai merah, bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM), dan daging ayam ras. Selain itu, inflasi juga didorong oleh harga emas perhiasan, angkutan udara, dan nasi dengan lauk.

Deflasi Bulanan

Pada sisi lain, kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar secara bulanan (mtm) adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,29 persen dan kontribusi 0,08 persen. Di tingkat komoditas, penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah beras dengan kontribusi 0,15 persen, diikuti oleh daging ayam ras dan ikan segar dengan masing-masing 0,03 persen, serta tomat dan cabai rawit yang masing-masing menyumbang 0,02 persen.

Variasi Inflasi di Provinsi

Amalia menyatakan bahwa 24 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi secara bulanan, sementara 14 provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflasi bulanan tertinggi tercatat di Papua Selatan sebesar 2 persen, sedangkan deflasi terdalam terjadi di Banten dengan angka 0,52 persen. Secara tahunan, seluruh provinsi di Indonesia mengalami inflasi. Dengan inflasi tertinggi tercatat di Papua Tengah sebesar 5,39 persen dan terendah di Bangka Belitung sebesar 1,25 persen.

Baca Juga :   Mengembangkan Industri Kecil melalui Kolaborasi Startup-Investor

Inflasi di Pulau Jawa dan Bali-Nusa Tenggara

Di Pulau Jawa, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Banten dengan angka 2,86 persen, sedangkan yang terendah tercatat di DKI Jakarta sebesar 2,08 persen. Sementara itu, di wilayah Bali-Nusa Tenggara, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Bali dengan angka 3,54 persen. Dan yang terendah di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 2,41 persen.

” Baca Juga: Chacha Frederica Menyesuaikan Diri Setelah Menikah “

Inflasi di Wilayah Lain

Di Sulawesi, inflasi tertinggi tercatat di Gorontalo sebesar 4,91 persen. Di Sumatra, inflasi tertinggi terjadi di Riau dengan angka 4,41 persen. Sementara di Kalimantan, inflasi tertinggi tercatat di Kalimantan Timur sebesar 3,29 persen. Seluruh data ini menunjukkan variasi inflasi yang signifikan di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan beras dan cabai sebagai kontributor utama terhadap inflasi secara nasional.

No More Posts Available.

No more pages to load.