Kisah Inspiratif Mahasiswa Kurang Mampu Diterima Di UGM

by
UGM

lbh-apik.or.id – Banyak calon mahasiswa yang diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki latar belakang cerita yang inspiratif. Di antara mereka, terdapat calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang berhasil lolos melalui jalur SNBP 2024 (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi). Meskipun kondisi ekonomi mereka kurang mendukung. Semangat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, yakni UGM, tetap tinggi.

” Baca Juga: Kasus Pencurian Dengan Kekerasan Berujung Maut Di Grobogan “

Salah satunya adalah Mar’atul Hofizah, yang berhasil diterima di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (FEB UGM). Gadis yang akrab disapa Atul ini sempat merasa gelisah saat pengumuman SNBP 2024 pada 26 Maret 2024. Ia mengaku sangat takut tidak diterima karena hanya memilih prodi Akuntansi UGM. Ketika akhirnya diterima, ia langsung memberi tahu orang tuanya dengan penuh kegembiraan.

Perjuangan dan Dukungan Keluarga

Atul berasal dari Gubuk Timuk, Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kebahagiaan Atul semakin lengkap ketika ia dinyatakan mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen, yang membebaskannya dari biaya studi hingga lulus. Keinginan Atul untuk kuliah di UGM sudah muncul sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi pas-pasan, Atul yakin bahwa pendidikan adalah jalan untuk memperbaiki nasib keluarganya. Kedua orang tuanya, Hairudin yang bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa dan Nihayah yang merupakan ibu rumah tangga, selalu mendukung keinginan Atul melalui doa.

Baca Juga :   Kontribusi PT Pertamina dalam Pengembangan Transmigrasi

Impian Menjadi Akuntan dan Usaha Gigih

Atul sangat tertarik dengan dunia akuntansi dan bercita-cita bekerja di Big Four Company. Oleh karena itu, ia selalu berusaha mencatatkan prestasi terbaik selama di sekolah dan mendapat beasiswa. Diterima di Program Studi Akuntansi FEB UGM menjadi babak baru dalam kehidupan Atul. Meski awalnya tidak percaya diri untuk mendaftar di UGM, orang tuanya terus memberikan dorongan semangat. Atul merasa sangat bersyukur dan berkomitmen untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, ia menyadari bahwa perjuangan untuk meraih mimpinya tidaklah mudah. Namun, dengan usaha keras, tekad kuat, dan doa, ia yakin akan mencapai impiannya.

Komitmen UGM terhadap Pendidikan Inklusif

Atul adalah salah satu dari ribuan anak bangsa yang membuktikan bahwa kemiskinan tidak menghalangi seseorang untuk meraih mimpi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat. Termasuk yang memiliki kerentanan ekonomi, sosial, maupun geografis.

” Baca Juga: Teguran TNI Terkait Keributan Taksi Online di Bandara Makassar “

Kebijakan ini sejalan dengan Permendikbud Ristek No. 48 Tahun 2022 yang mewajibkan PTN menerima minimal 20 persen mahasiswa dari keluarga kurang mampu atau dari daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Setiap tahun, FEB UGM menerima sekitar 540 mahasiswa program sarjana, dengan 60 persen di antaranya mendapatkan berbagai beasiswa, termasuk beasiswa UKT 100 persen. Hal ini menunjukkan komitmen UGM sebagai kampus kerakyatan yang menyediakan pendidikan berkualitas unggul dan terjangkau bagi semua kalangan.

No More Posts Available.

No more pages to load.