PHK Tokopedia Dikhawatirkan Merugikan UMKM

by

lbh-apik.or.id – PHK massal yang terjadi di Tokopedia baru-baru ini memicu keprihatinan banyak pihak, termasuk Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Setelah perusahaan e-commerce tersebut diakuisisi oleh TikTok, ratusan pegawai terpaksa kehilangan pekerjaan mereka. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih luas, terutama terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang mungkin terkena imbas dari perubahan kepemilikan dan strategi bisnis Tokopedia.

” Baca Juga: 8 Destinasi Wisata Religi di Tasikmalaya “

Keprihatinan HIPPI atas PHK Tokopedia

Ketua Umum HIPPI, Erik Hidayat, menyatakan keprihatinannya terhadap PHK yang terjadi di Tokopedia setelah akuisisi oleh TikTok. Ia menyesalkan keputusan tersebut, terutama karena HIPPI selalu mendukung kesejahteraan tenaga kerja dan pengusaha lokal. “Sebagai organisasi yang mendukung pengusaha lokal dan kesejahteraan tenaga kerja dalam negeri, HIPPI sangat menyesalkan keputusan ini,” ujar Erik. Ia mengungkapkan bahwa HIPPI telah lama menyuarakan kekhawatirannya tentang kemungkinan dampak negatif dari akuisisi tersebut, termasuk potensi terjadinya PHK massal.

Kekhawatiran terhadap Dampak pada UMKM

Erik Hidayat mengingatkan agar Tokopedia tidak sepenuhnya menyerahkan kendali kepada TikTok, karena hal ini bisa berakibat buruk bagi tenaga kerja lokal. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah dampaknya terhadap UMKM lokal. “UMKM mungkin kesulitan bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh produk-produk impor yang lebih murah,” kata Erik. Ia menambahkan bahwa produk impor yang lebih murah dapat menyebabkan UMKM lokal mengalami penurunan penjualan. Bahkan gulung tikar karena tidak mampu bersaing dalam persaingan harga yang tidak seimbang. Ini menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan bisnis UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Baca Juga :   Kritik Netizen terhadap Kinerja Pegawai Bea Cukai

HIPPI dari awal sudah menyuarakan kekhawatiran ini, menekankan bahwa persaingan yang tidak adil bisa memperparah kondisi UMKM yang sudah tertekan oleh berbagai tantangan. Erik menyatakan bahwa UMKM membutuhkan perlindungan dan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah agar mereka bisa bertahan dan berkembang. “Pemerintah harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa UMKM mendapatkan perlindungan dan dukungan yang memadai agar mereka bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan global yang semakin ketat,” tegas Erik.

Tanggung Jawab Pemerintah

Erik Hidayat menekankan pentingnya peran pemerintah dalam melindungi dan mendukung UMKM di tengah kondisi ekonomi yang semakin kompetitif. Pemerintah harus mengambil tindakan untuk memastikan bahwa UMKM tidak dirugikan oleh persaingan dengan produk impor yang lebih murah dan strategi bisnis yang agresif dari perusahaan besar yang didukung oleh investasi asing. Erik menegaskan bahwa perlindungan terhadap UMKM adalah tanggung jawab pemerintah. Untuk menjaga kestabilan ekonomi lokal dan kesejahteraan tenaga kerja dalam negeri.

Implikasi PHK bagi Tenaga Kerja

Informasi terakhir menyebutkan bahwa sekitar 450 karyawan Tokopedia terdampak oleh PHK. Yang setara dengan 9 persen dari total jumlah karyawan perusahaan tersebut. Keputusan ini tentunya menjadi pukulan berat bagi tenaga kerja yang terkena dampak langsung. Tetapi juga memberikan sinyal negatif bagi sektor e-commerce di Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas lapangan kerja di sektor ini dan dampaknya terhadap ekonomi secara keseluruhan.

” Baca Juga: Massimiliano Allegri Mengisi Kekosongan Pasca Juventus “

Kesimpulan

PHK massal di Tokopedia setelah akuisisi oleh TikTok menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pengusaha dan pelaku UMKM. HIPPI, melalui Ketua Umumnya Erik Hidayat, menekankan pentingnya perlindungan terhadap UMKM dan kesejahteraan tenaga kerja lokal di tengah perubahan strategi bisnis yang agresif. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan yang memadai untuk memastikan bahwa UMKM bisa bertahan dan berkembang dalam persaingan global yang semakin ketat. Serta mencegah dampak buruk dari kebijakan perusahaan besar yang bisa mengancam keberlangsungan bisnis lokal.

Baca Juga :   Alasan di Balik Keengganan Tesla Berinvestasi di Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.